Komponen Biomotorik Pencak Silat
Dalam pembahasan
komponen biomotor olahraga pencak silat, kita akan mengarahkan kepada metode
dan bentuk latihan untuk meningkatkan ketahanan, kekuatan, kecepatan, power, koordinasi, dan
fleksibilitas. Meskipun power bukanlah komponen dasar atau suplemen
( merupakan kombinasi dari hasil kali kecepatan dan kekuatan ), namun akan
dikupas secara tersendiri. Oleh karena ada kecenderungan pemahaman pelatih
terhadap komponen power masih sangat kurang.
a.
Ketahanan
( Endurance )
Ketahanan
merupakan kemampuan peralatan tubuh seseorang untuk melawan kelelahan selama
aktivitas berlangsung. Latihan ketahanan memiliki pengaruh terhadap kualitas
system radiovaskuler, pernafasan, dan system peredaran darah. Dengan demikian
proses pemenuhan energi selama beraktivitas dapat berlangsung dengan lancar.
Dalam pencak silat ketahanan sangat
berguna dalam pertandingan, karena dalam 3 babak dengan waktu 3 menit setiap
babak dalam pertandingan pencak silat, pesilat yang memiliki ketahanan yang
bagus akan memiliki keuntungan-keuntungan, diantaranya :
- Dapat menentukan irama dan pola permainan selama bertanding
- Dapat mengubah atau memelihara irama serta pola permainan sesuai yang diinginkan
- Memiliki daya juang dan tidak mudah menyerah selama pertandingan
Bila
ditinjau dari jenisnya ketahanan dibagi dua yaitu ketahanan umum dan ketahanan
khusus. Akan tetapi dalam pencak silat ketahanan yang diperhatikan yaitu
ketahanan yang ditinjau dari lamanya kerja, dan dibedakan menjadi ketahanan
jangka panjang, ketahanan jangka sedang, dan ketahanan jangka pendek.
- Ketahanan jangka panjang adalah ketahanan yang memerlukan waktu ebih 8 menit, sehingga kebutuhan energi dipenuhi oleh sistem aerobic.
- Ketahanan jangka sedang adalah ketahanan yang memerlukan waktu antara 2 sampai 6 menit sehingga kebutuhan energi dipenuhi oleh sistem anaerobic laktik dan aerobic
- Ketahanan jangka pendek adalah ketahanan yang memerlukan waktu antara 45 detik sampai 2 menit sehingga kebutuhan energi dipenuhi oleh sistem anaerobik alaktik. Energi yang diperlukan oleh olahraga pencak silat adalah ATP-PC 73,75%, LA-O2 16,25%, dan oksigen 10%. Dengan demikian ketahanan dalam olahraga pencak silat adalah ketahanan jangka pendek dan ketahanan jangka menengah.
b.
Kekuatan
Kekuatan
merupakan komponen biomotor yang sangat penting dan diperlukan untuk
meningkatkan daya tahan otot dalam mengatasi beban selama berlangsungnya
aktivitas olahraga. Secara fisiologi kekuatan merupakan kemampuan neuromuskuler
untuk mengatasi ketahanan beban luar dan beban dalam.
Menurut
bompa (1994 ) kekuatan dapat dibedakan dalam beberapa macam yaitu :
·
Kekuatan umum
·
Kekuatan khusus
·
Kekuatan maksimal
·
Kekuatan ketahanan
·
Kekuatan kecepatan
·
Kekuatan absolut
·
Kekuatan relative
·
Dan kekuatan cadangan
Dari macam-macam jenis kekuatan tersebut, bisa
diterapkan pada model–model dalam latihan yang dibuat sesuai tujuan dari
latihan itu sendiri. Dalam pencak silat kekuatan merupakan salah satu komponen
utama dalam penyusunan program latihan, karena kekuatan merupakan unsur dari
pengembangan mental, teknik, taktik dan strategi atlet dalam pertandingan.
c.
Kecepatan
Kecepatan
merupakan kemampuan seseorang dalam bergerak dengan secepat mungkin dan dengan
waktu yang sangat singkat. Namun didalam pencak silat kecepatan merupakan
kemampuan seseorang dalam menghindar dan menyerang dengan waktu secepat mungkin
degan rangsangan yang ada. Menurut sukadiyanto (2002:109) kecepatan dibagi dua
yaitu kecepatan reaksi dan kecepatan gerak.
Kecepatan
reaksi dibagi dua yaitu :
·
Reaksi tunggal : kecepatan dimana
kemampuan seseorang dalam menjawab rangsangan yang telah diketahui arah dan
sasarannya dalam waktu sesingkat mungkin.
·
Reaksi majemuk : kecepatan dimana
kemampuan seseorang dalam menjawab rangsangan yang belum diketahui arah dan
sasarannya dalam waktu sesingkat mungkin.
Dalam
pencak silat biasanya menggunakan kecepatan reaksi majemuk, karena dalam
pertandingan arah dan serangan lawan tidak diketahui.
d.
Power
Power
merupakan hasil kali dari kekuatan dan kecepatan. Power sangat diperlukan dalam
olahraga pencak silat, banyak yang masih bertanya dalam beladiri kekuatan dan
power itu sama, padahal jika ditelaah hasilnya akan berbeda. Power adalah
sebuah sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kekuatan dan
kecepatan yang tinggi dalam satu gerakan yang utuh (suharno, 1981:23-24).
Dalam
pencak silat power sangat diperlukan karena untuk menghasilkan sebuah serangan
yang poinnya dihitung masuk, pesilat harus mempunyai power yang bagus sehingga
impac yang dihasilkan pada saat serangan akan lebih mutlak dihitung. Untuk melatih
power pesilat disarankan untuk latihan yang menggunakan plyometric. Prinsip
metode latihan plyometric adalah otot selalu berkontraksi baik pada saat
memanjang dan memendek.
e.
Koordinasi
Koordinasi
sangat diperlukan dalam pencak silat karena melibatkan sinkronisasi dari
beberapa kemampuan (awan hariono, 2006:111) yaitu :
·
Melihat bagaimana posisi lawan
·
Cara mengatur kerja kaki (footwork)
·
Mengtur jarak dengan posisi lawan
·
Gerakan lengan
·
Memindah beban badan saat melakukan
serangan maupun pembelaan.
Keuntungan
bagi pesilat yang mempunyai koordinasi bagus adalah kemampuan akan menampilkan
keterampilan dengan sempurna dan dapat cepat mengatasi masalah gerak selama
latihan dan bertanding yang muncul secara tidak terduga. Olah karena itu pencak
silat yang tergolong olahraga open skill atau terbuka dimana factor lingkungan
yang sangat sulit diprediksi atau diperkirakan sehingga akan berpengaruh pada
pelaksanaan setiap gerak dan teknik yang dilakukan.
f.
Fleksibilitas
( kelentukan )
Fleksibilitas
adalah perluasan suatu gerak atau sendi pada satu persendian. Ada dua macam
fleksibilitas yaitu : statis dan dinamis. Pada pencak silat fleksibilitas
biasanya dikenal dengan istilah strecing pemanasan dan pendinginan cooling
down. Manfaat dari fleksibilitas adalah pengaturan suhu tubuh, mencegah
terjadinya cedera, elastisitas otot, dan lain sebagainya.
Fleksibilitas
bisa digunakan pada saat sebelum latihan dan sesudah latihan, dan dengan
menggunakan metode strecing fliksibilitas bisa diterapkan pada seseorang yang
akan melakukan aktivitas yang terukur. Prinsip dari fleksibilitas adalah :
· Harus didahului dengan pemanasan untuk
menaikkan suhu tubuh supaya lebih stabil dan pas untuk memulai suatu pemanasan.
Adapun denyut nadi yang dicapai sebelum pemanasan yaitu 120-130 kali denyut jantung.
· Waktu perenggangan dilakukan sebelum
latihan inti.
· Gerak pada saat perenggangan tidak boleh
mendadak.
· Selama perenggangan pesilat tidak boleh
menahan nafas, penafasan dilakukan secara normal.
· Perenggangan dimulai dari otot besar
kemudian otot kecil.
Menurut
Hinson (1995:8), perenggangan dibagi empat yaitu :
·
Statis
·
Dinamis
·
Propioceptive Neomuskular Fasilitation
(PNF)
·
Dan Balistik
Sumber
:
Awan hariono : metode melatih fisik
pencak silat, 2006
Komponen Biomotorik Pencak Silat
Reviewed by Unknown
on
06:21
Rating:
Geen opmerkings nie: