Resume : Yang Berjatuhan di Jalan Dakwah (Fathi Yakan)
Mukadimah
Fenomena insilakh (melepaskan diri dari dakwah) dan tasaquth
(berguguran di jalan dakwah) seringkali menjadi pemicu tersebarnya penyakit
lain. Yaitu, munculnya perbedaan – baik pemikiran maupun misi – di medan
perjuangan Islam. Sehingga, terbuka peluang terjadinya bentrokan antar sesama
aktivis di dalamnya. Beberapa dampak buruk fenomena berjatuhannya aktivis di
jalan dakwah pada kancah amal Islami adalah:
- Menyebabkan
terkurasnya waktu dan energi pergerakan dalam menangani hal-hal yang
sedikit sekali menfaatnya.
- Menyebabkan
tersebarnya bebagai fitnah, perpecahan, dan kehancuran dalam tubuh
pergerakan, hingga mementahkan kembali orang-orang yang baru masuk Islam
dan baru mengenal dunia dakwah.
- Menyebabkan
terbongkarnya berbagai rahasia yang seharusnya tersimpan rapi.
- Menyebabkan
lemahnya pergerakan, serta memancing musuh agar segera menyerang dan
menghancurkannya.
- Menyebabkan
jauhnya kaum muslimin dari pergerakan, melemahnya kepercayaan dan
terjadinya pelecehan terhadapnya.
Fenomena berjatuhan di Masa Kenabian
Bebrapa fenomena berjatuhan di jalan dakwah pada masa kenabian tercermin
pada beberapa kisah, diantaranya kisah Ka’ab bin Malik pada perang tabuk,
Hanthib bin Abi Balta’ah, masjid dlirar, kisah fitnah yang menimpa ‘Aisyah
binti Abu Bakar, dan kisah Abu Lubabah. Tetapi kebanyakan dari mereka sadar dan
bertaubat terhadap apa yang dilakukannya kepada Allah SWT.
Problem dan krisis yang sering muncul di masyarakat, dan menimpa umat Islam,
kebanyakan bersumber dari buruknya tarbiyah serta lemahnya komitmen seseorang
pada syari’at Allah SWT. Pergerakan Islam harus memberikan perhatian besar pada
aspek pendidikan aqidah, ruhaniah, dan akhlak. Juga, mencegah dominasi
aspek-aspek lainnya, seperti birokrasi dan politik. Sebab aspek itu (pendidikan
aqidah, ruhaniah, dan akhlak) merupakan kendali pengaman kepribadian.
Sebab-Sebab Tasaquth
Beberapa sumber penyebab fenomena berjatuhan di jalan dakwah antara lain:
- Dari
pergerakan
- Dari
personal itu sendiri
- Dari
tekanan kondisi dan situasi
Pertama : Sebab-Sebab yang Bersumber dari Pergerakan
penyebab
yang bersumber dari tubuh pergerakan dan strukturnya adalah:
- Lemahnya aspek tarbiyah
Porsi terbatas dari aspek tarbiyah dibanding aspek-aspek lainnya mengalahkan
segala hal. Menyebabkan aktivitas-aktivitas dari seorang aktivis menjadi kering
dan sepi dari kehidupan Robbani juga kesegaran ruhani. Perhatian setiap
individu, baik sebagai bawahan maupun atasan, terhadap tarbiyah seharusnya
menjadi kesibukan utama bagi pergerakan. Landasan Q.S Muhammad: 17
- Tidak Proporsional dalam
memposisikan anggota
Problem ini selalu mengantar pada kegagalan aktivitas dan bergugurannya
sebagian aktivis. Pergerakan yang profesional dan matang adalah pergerakan yang
mengetahui kemampuan, kecenderungan, dan bakat para anggotanya. Juga, mengenal
titik-titik kekuatan dan kelemahan mereka. Jika tidak, maka tidak akan dapat
pergerakan memposisikan anggotanya dengan tepat dan tidak terisinya tiap pos
aktivitas secara benar dan baik.
- Tidak memberdayakan semua
anggota
Menyebabkan aktivitas menjadi menumpuk pada kelompok tertentu, sementara
mayoritas tidak mendapat tugas sehingga muncul rasa tidak produktif karena
lemahnya ikatan keanggotaannya.
- Lemahnya Kontrol
Anggota pergerakan juga menghadapi situasi sulit, krisis, dan aneka ragam
problem. Hal ini menuntut adanya perhatian dan kontrol terhadap anggota.
Sehingga muncul kemampuan mengatasi berbagai problem dan krisis yang
menimpanya. Landasan H.R Muslim.
- Kurang sigap dalam
menyelesaikan persoalan
Hal ini dapat mengakibatkan semakin rumitnya persoalan serta mengantarkan
pada jalan buntu. Setiap pergerakan psti menemui persoalan yang butuh
penyelesaian. Dan, setiap pergerakan memiliki cara dan bentuk tersendiri dalam
menangani setiap persoalan tersebut. Penyelesaian harus dilakukan dengan sigap.
- Konflik Internal
Bebrapa faktor yang menjadi penyebab munculnya konflik internal dapat memicu
timbulnya konflik dalam pergerakan, dan meletupnya perselisihan. Bila tidak
segera diselesaikan, maka akan mengakibatkan hancurnya pergerakan. Landasan
pada Q.S Ali Imran 100-105
- Pemimpin yang lemah
Pemimpin yang lemah ketika ia hanya bisa memipin pada anggota dengan tingkat
umur tertentu, tsaqofah tertentu dan pada situasi tertentu. Padahal
adalah hal yang lumrah bahwa hal tersebut selalu mengalami perubahan setiap
waktu.
Sifat yang harus dimiliki pemimpin pergerakan
- Mengenal dakwah :
penguasaan ideologi, doktrin, dan struktur dakwah.
- Mengenal diri :
mengetahui titik-titik kekuatan dan kelemahan pada dirinya.
- Perhatian yang utuh
: memberi perhatian kepada anggota, mengenali pribadi, dan memantau
- Teladan yang baik :
mampu menjadi figur teladan dan ditiru para anggotanya.
- Pandangan yang tajam
: mampu menilai secara cepat dan tepat terhadap peristiwa, mengambil
keputusan secara tegas dan bijaksana terhadap persoalan yang muncul.
- Kemauan yang kuat :
pilar pribadi dalam menaklukkan berbagai tantangan dakwah.
- Fitrah yang mengundang simpati
: Sifat pembawaan dari pemimpin
- Optimisme :
memandang masa depan dengan penuh harap dan kelapangan dada serta tetap
mawas diri.
Kedua : Sebab-Sebab yang Bersumber dari Individu
- Watak yang indisipliner
: tidak mampu beradaptasi dengan kebijakan pergerakan, serta mendengar dan
taat kepadanya. Landasan Q.S Al-Mujadilah : 22
- Takut mati dan miskin
: mengakibatkan frustasi pelaku dakwah yang dapat melemahkan jiwa manusia.
Landasan Q.S Al-Fath:11
- Sikap ekstrem dan berlebihan
: orang yang membebani diri melebihi kemampuannya, tidak menerima sikap
moderat, dan bersikeras untuk berlebih-lebihan dalam segala hal pasti akan
mengalami frustasi kejiwaan dan keimanan. Landasan Q.S Al-Isra’: 27
- Sikap mempermudah dan
menganggap enteng : mempermudah pelaksanaan hukum Allah SWT
dan menganggap enteng komitmen pada hukum-hukum syariat. Landasan H.R
Nasa’i dan lainnya.
- Ghurur dan senang tampil
: dapat menghancurkan jiwa para aktivis dakwah, merusak amal, menghapus
pahala dan mencelakakan mereka di akhirat. Landasa Q.S Al-Qashash: 83
- Cemburu terhadap orang lain
: terhadap orang-orang yang terdepan, terpandang, sukses, dan dikaruniai
keahlian yang tidak dimiliki orang lain. Landasan Q.S Al-Maidah 27-30
- Fitnah senjata :
kerancuan penggunaan kekuatan yang dapat menimpa personal maupun
keseluruhan wadah pergerakan.
Sebab Timbulnya Fitnah dan Faktor Penyebab Kehancuran Pergerakan
- Tidak
jelasnya tujuan pembentukan kekuatan
- Tidak
memenuhi syarat penggunaan kekuatan
Syarat-syarat yang paling penting adalah:
- Mengoptimalkan
penggunaan sarana-sarana lain terlebih dahulu, sehingga penggunaan
kekuatan fisik menjadi penyelesaian terakhir. Hal ini merupakan ijma’ para ulama.
- Menyerahkan
persoalan pada kebijakan imam dan jamaatul
muslimin (Khilafah Islam), bukan pada perorangan atau
masyarakat umum.
- Tidak
mengundang kerusakan atau fitnah
- Tidak
melanggar kebijakan syariat
- Disesuaikan
dengan skala prioritas
- Dipersiapkan
dengan benar dan matang
- Tidak
gegabah dan reaksioner
- Tidak menjerumuskan
umat Islam dalam pertarungan yang tidak seimbang
Ketiga : Sebab-Sebab Eksternal
- Tekanan tribulasi :
merupakan penyiksaan fisik dalam kehidupan dakwah dan da’inya. Landasan
Q.S AL-Ankabut: 1-3
- Tekanan keluarga :
sedikit sekali aktivis muslim yang bisa terbebas dari tekanan keluarga.
Landasan Q.S Maryam: 41-46
- Tekanan lingkungan
: terkadang seorang muslim tumbuh dalam lingkungan yang komitmen terhadap
islam, ketika ia harus begerak ke lingkungan yang sebaliknya maka
sesungguhnya di sinilah komitmennya terhadap Islam dan pergerakan diuji.
- Tekanan gerakan destruktif
: berupa propaganda yang mendiskreditkan pergerakan Islam, gerakan merusak
pemikiran umat, dan gerakan tasykik
(pengkaburan) nilai-nilai Islam.
- Tekanan dari figuritas : berupa munculnya rasa ujub (bangga diri), ghurur (tertipu), terlalu mencintai diri sendiri, sombong, dan egois. Landasan Q.S ‘Abasa: 17-23
Resume : Yang Berjatuhan di Jalan Dakwah (Fathi Yakan)
Reviewed by Unknown
on
05:43
Rating:
Geen opmerkings nie: