Aktivitas si Manusia Lapangan
EPISODE
PENGANTAR
Manusia
Lapangan I
By:Fadli
Maulana
Bismillahirrohmanirrahiim..
Emm… Jujur saja, ini adalah pertama kalinya aku
menulis dan menuangkan kata-kata kedalam sebuah tulisan, harapan serta
ekspetasinya adalah untuk membuat perbedaan bagi lingkunganku saat ini serta
menumbuhkan motivasi dan semangat produktifitas bagi diri pribadi wabil khusus bagi
teman-teman seperjuanganku agar kelak dapat membuat perubahan bersama bagi
dunia dan lingkunagnya.
Menulis..
Yaaa, menulis dan merangkaian kata-kata bukanlah itu
hal yang mudah, karna menulis dan merangkai kata-kata memang bukan bidang
keahlianku. Menulis mungkin menjadi sebuah hobi bagi orang-orang diluarsana,
atau sudah menjadi tradisi dan trend
bagi individu yang sudah merasa candu dibuatnya. Lain lagi, Beda ceritanya jika
menulis dilakukan oleh orang seperti saya.Ketika menulis rasanya seperti ada
yang bergejolak dalam diri ini, rasanya itu bagaikan mengumpulkan lembar teka
teki di dalam sebuah labirin atau bahkan meluruskan sehelai benang yang sudah
lama tergulung kusut menjadi benang yang terbentang panjang.
Jujusr saja, Ketika menulis pengantar tadi, bukanlah
hal yang mudah pula, karna sudah berulang kali penulis melakukan revisi dan bongkar
muat dalam memasukan kata-katanya.. Menulis bisa menjadi hal yang horor apalagi
hal tersebut dilakukan oleh manusia yang aktivitasnya banyak dihabiskan
dilapangan terkena terik dan panasnya sinar sang
surya.
Ehemm.. Maklum saja, penulis adalah seorang
mahasiswa olahraga, jadi sudah sewajarnya kalau aktivitas lebih banyak di
lakukan dilapangan daripada didalam ruangan. hehehe
Lanjut…*(takut menjatuhkan citra)
Sering kali ide-ide dan gagasan muncul di dalam kepala
manusia yang kecil ini, namun karna tidak sempat di ikat kencang dengan ditulis
atau bahkan malas untuk mencatatnya, akhirnya gagasan tersebut hilang dan
lenyap begitu saja. Sungguh sangat disanyangkan, padahal jika kita menulisnya
sejak awal, mungkin beberapa tulisan tersebut sudah ada yang tercoret karna
sudah ada yang ter realisasikan. Jika belum, minimal tulisan dan gagasan yang
tertulis tersebut masih sempat kita catat sehingga tidak lupa dan terekam dalam
bentuk catatan. Maklum saja, manusia punya banyak kekurangan, salah satunya ya
bersifat pelupa.
Menulis merupakan hal yang jarang dilakukan oleh
mahasiswa olahraga seperti saya, Bagi orang olahraga menulis itu bagaikan
melawan rival terberat yang sudah lama ingin dikalahkanya, bagi atlet lompat
galah menulis itu bagaikan melompati tiang lompat tinggi setinggi puluhan meter
tingginya, bagi atlet renang menulis itu bagaikan mengarungi samudra dan menerjang
ombak tinggi yang menghadang di hadapanya. namun Bagi sejarahwan mungkin lain
lagi ceritanya, mungkin bagi sejarwan menulis itu bagaikan menguak mitos yang
belum terpecahkan. Maaf rada Horor,
Sebenarnya terlalu mendramatisir hingga terdengar begitu lebay.
Tapi biarlah, namanya juga dalam proses belajar,
benar dan salah tidak jadi masalah. Jika benar anggap saja dapat nilai dua dan
salah dapat nilai satu sehingga tidak menghilangkan rasa untuk terus berkarya.
Ikhwah fillah,dalam belajar dan mencari ilmu kita
pasti akan di temukan dengan sebuah kasus yang bernama “kesalahan”.
Sahabat, kesalahan bukanlah hal yang harus kita hindari.
Justru kesalakan itu adalah hal yang memberi kita pelajaran serta pengalaman
yang sangat berharaga nilainya. Jika tidak ada yang salah maka siapa yang
mengkoreksi orang yang benar ? jika semuanya benar lalu siapa yang menjadi
lakon salahnya ? Coba refleksikan sejenak. Dari kesalahan banyak hal yang akan
kita dapat, salah satunya adalah ibroh atau
Pelajaran.
Jangan pernah takut salah!!
selagi masih ada kesempatan maka jangan berhenti
untuk terus mencoba, Nabi dan Rasul kita saja orang yang tidak pernah menyerah
dan berhenti mencoba untuk kaumnya. Masa kita sebagai kaumnya kalah ?
“Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah
beriman”, sedang mereka tidak di uji lagi?” (Q.s Al-Ankabut
[29]: 2).
Allah SWT tidak akan menguji suatu kaum diluar batas
kemampuanya, Allah menguji kita pasti dengan kadar dan batas kemampuan yang
sesuai dengan batas kemampuan hambanya. Jika kita mampu melewati tantangan atau
cobaan yang diberikanya, insya Allah kita akan mendapatkan hal yang lebih baik
dari sebelumnya, selain itu kita akan mendapatkan peningkatan iman dan drajat
di sisi-Nya.
Kembali lagi ke konteks yang bikin greget (Menulis).
Menulis bisa menjadi cobaan kalau menulis tersebut
dilakukan oleh orang-orang yang belum terbiasa menulis. Kasus-kasus yang sering
kali terjadi adalah ketika mahasiswa smester akhir dihadapkan dengan tugas
akhir Skripsi. Kalau sudah dihadapkan
dengan yang satu ini rasanya jadi males dan binggung harus gimana ?
Kalau enggak digarap ya di selesaikan. Kalau gk di
selesaikan ya di garap nanti-nanti aja. Akhirnya tugas gk slesai-selesai, wisuda
jadi ketunda-tunda. Itu realita yang terjadi ketika penulis memperhatikan
kakak-kakak seniornya. Hehe
Maklum, penulis belum mengalami tugas akhir, karna
memang masih smester awal. Jadi Cuma bisa mengira-ngira saja.
Inti dari permulaan ini adalah semoga dalam setiap
moment, dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun jangan lupa untuk abadikan moment
berharga anda untuk menuliskan apa yang terlintas dan ter rekam dalam pikiran
anda.
Nulis itu begitu indah untuk tidak di tuangkan.. J
Semangat Illah….
Aktivitas si Manusia Lapangan
Reviewed by Unknown
on
20:56
Rating:
Geen opmerkings nie: